Selasa, 27 Oktober 2009

MINATKU


Minat (cita-cita)ku adalah aku ingin sekali masuk di jurusan IPA. Karena pada saat ini akU duduk di bangku SMA Negeri 1, kelas X. Sebenarnya untuk jurusan IPS ataupun Bahasa, juga tidak masalah. Tetapi, aku memilih jurusan IPA, karena setelah lulus dari sekolah SMA, aku bisa mudah untuk mencari mata kuliah yang tepat. Dan pada saat aku bekerja pun Insya Allah mudah untuk mencari pekerjaan.

Misalnya saja, kata seorang guruku, sebuah perusahaan, notabenenya saat sekarang ini dan masa depan, menginginkan lulusan jurusan IPA. Para karyawan yang telah lama bekerja di perusahaan itu dan dahulunya lulusan IPS, diperintahkan untuk mengikuti program paket C, untuk mendapatkan ijazah IPA. Karena itulah, aku ingin sekali untuk masuk di jurusan IPA, pada saat aku di kelas XI dan XII.

LISTRIK DARI POHON?


Para peneliti telah menemukan satu cara untuk memperoleh listrik yang dihasilkan oleh pohon. Anak-anak di seluruh dunia yang pernah melakukan percobaan baterei lemon atau kentang mengetahu bahwa arus listrik dapat dihasilkan dengan menciptakan reaksi antara makanan itu dan dua logam yang berbeda.
Namun, para peneliti di Massachusetts Institute of Technology telah menemukan satu cara lain untuk menuai listrik dari pohon. Mereka menggunakan logam yang sama untuk kedua elektroda yang secara khusus disusun agar tidak membuat rancu dampaknya dengan dampak kentang.

Meskipun terbukti pohon dapat menjadi sumber listrik adalah langkah penting, satu pertanyaan tetap ada: Dapatkah voltase yang kecil dan dihasilkan oleh satu pohon digunakan buat sesuatu yang bermanfaat?
Setelah menghabiskan musim panas untuk memeriksa pepohonan, para peneliti itu menemukan bahwa pohon kayu berdaun lebar menghasilkan voltase yang tetap sampai beberapa ratus milivolt. Dengan menambahkan satu alat yang disebut pengubah pendorong voltase, tim penelitian tersebut dengan susah-payah berhasil memperoleh voltase yang dapat digunakan sebesar 1,1 voltase, cukup untuk menjalankan sensor bertenaga rendah.

Seorang anggota tim mengakui bahwa "tenaga listrik pohon" tidak sepraktis energi matahari, tapi dia percaya sistem tersebut dapat dipertimbangkan sebagai pilihan murah untuk menghasilkan tenaga listrik buat sensor pohon yang membantu mendeteksi kondisi lingkungan hidup atau kebakaran hutan.
Dengan menggunakan keluaran elektronik untuk menjaga kesehatan pohon adalah kemungkinan lain. Studi itu direncakan disiarkan di dalam jurnal "Transactions on Nanotechnology, Institute of Electrical and Electronics Enggineers"

KEBUDAYAAN KOTA TARAKAN


Aku bermukim / bertempat tinggal di kota Tarakan. Aku bangga dengan kota Tarakan ini. Karena dengan bermacam-macam suku, adat, budaya, dan agama, kota ini masih tetap aman, tenteram, damai dan sejahtera, dari segala konflik dan permasalahan. Selain karena hal di atas, kota Tarakan yang bermacam-macam suku, adat, budaya, dan agama, masih mempertahankan budaya asli kota Tarakan dengan suku asli kota Tarakan, yaitu suku Tidung.

Sampai sekarang, jika Perayaan Ulang Tahun Tarakan yang jatuh pada tanggal 15 diselenggarakan, budaya asli suku Tidung (kota Tarakan) masih dipertahankan. Contohnya, Iraw Tengkayu yang pada saat Perayaan Ulang Tahun Tarakan masih dilestariakan dan diadakan ritual-ritualnya oleh kepala suku adat Tidung yang diadakan di Pantai Amal. Sehingga pada saat Ulang Tahun kota Tarakan tiba, hampir semua masyarakat kota Tarakan berbondong-bondong ke Pantai Amal untuk menyaksikan ritual Iraw Tengkayu.

Itulah sebersit kebangganku terhadap kota kelahiran serta bermukimku hingga kini. Mudah-mudahan untuk ke depannya, kota Tarakan ini bisa menjadi kota yang walaupun kecil pulaunya, tetapi bisa menjadi kota yang menjunjung tinggi nilai adat dan budaya asli kota Tarakan , khususnya dan Indonesia, pada umumnya. Sehinnga tidak lagi diklaim oleh bangsa / negara lain.

SUMPAH PEMUDA


Aku adalah seorang Pemudi Indonesia yang sangat beruntung sekali. Karena aku bisa merasakan kemerdekaan Indonesia, persatuan bangsa, bahasa, dan tanah air. Begitulah sedikit hal tentang Sumpah Pemuda. Kenapa aku katakan seperti itu karena untuk mendapatkan kemerdekaan Indonesia, persatuan bangsa, bahasa, dan tanah air, mereka, para Pemuda-Pemudi Indonesia yang memperjuangkan Indonesia, rela berkorban harta, jiwa, bahkan nyawa mereka, untuk meyatukan bangsa Indonesia tercinta ini.

Untuk itu, marilah kita, para Pemuda-Pemudi Indonesia dan juga sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, marilah bersama-bersama kita meneruskan perjuangan mereka, dengan belajar lebih giat lagi, jangan melakukan hal-hal yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Agar bangsa Indonesia untuk masa yang akan datang lebih maju lagi dan selalu damai, aman, tenteram, dan sejahtera.

Minggu, 25 Oktober 2009

KEBANGAAANKU PADA SMA NEGERI 1 TARAKAN


Saya seorang siswa di SMA Negeri 1 Tarakan. Saya bangga sekali dengan sekolah ini. Selain memang sekolah unggulan di kota Tarakan, dikarenakan keintelektualan para siswa, guru, serta para staf yang terkait dengan sekolah ini. Tetapi, juga karena sekolah ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan Indonesia. Contohnya, pada saat Peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 02 Oktober, semua siswa, guru, serta staf yang terkait dengan sekolah ini, diwajibkan untuk memakai baju batik. Kemudian, pada saat Peringatan Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober, semua siswa dan guru yang wanita diwajibkan untuk memakai baju kebaya. Sedangkan siswa dan guru yang pria memakai baju lengan panjang berkera. Dan masih banyak lagi.

Inilah sebersit hal yang membuat aku bangga pada sekolahku, selain dari keintelektualan para siswa-siswi serta guru-guru yang mengajar, tetapi sekolahku juga masih memperhatikan hal-hal seperti kebudayaan Indonesia yang sebagian orang dianggap remeh bahkan hampir tidak dilestarikan di sekolah-sekolah umum. Mudah-mudahan untuk ke depannya, sekolahku lebih mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia yang merupakan warisan leluhur yang harus di jaga dan dilestarikan, agar tidak di klaim oleh bangsa / negara lain.