Selasa, 27 Oktober 2009

KEBUDAYAAN KOTA TARAKAN


Aku bermukim / bertempat tinggal di kota Tarakan. Aku bangga dengan kota Tarakan ini. Karena dengan bermacam-macam suku, adat, budaya, dan agama, kota ini masih tetap aman, tenteram, damai dan sejahtera, dari segala konflik dan permasalahan. Selain karena hal di atas, kota Tarakan yang bermacam-macam suku, adat, budaya, dan agama, masih mempertahankan budaya asli kota Tarakan dengan suku asli kota Tarakan, yaitu suku Tidung.

Sampai sekarang, jika Perayaan Ulang Tahun Tarakan yang jatuh pada tanggal 15 diselenggarakan, budaya asli suku Tidung (kota Tarakan) masih dipertahankan. Contohnya, Iraw Tengkayu yang pada saat Perayaan Ulang Tahun Tarakan masih dilestariakan dan diadakan ritual-ritualnya oleh kepala suku adat Tidung yang diadakan di Pantai Amal. Sehingga pada saat Ulang Tahun kota Tarakan tiba, hampir semua masyarakat kota Tarakan berbondong-bondong ke Pantai Amal untuk menyaksikan ritual Iraw Tengkayu.

Itulah sebersit kebangganku terhadap kota kelahiran serta bermukimku hingga kini. Mudah-mudahan untuk ke depannya, kota Tarakan ini bisa menjadi kota yang walaupun kecil pulaunya, tetapi bisa menjadi kota yang menjunjung tinggi nilai adat dan budaya asli kota Tarakan , khususnya dan Indonesia, pada umumnya. Sehinnga tidak lagi diklaim oleh bangsa / negara lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar